archivefornaa
1 min readSep 5, 2023

--

tuan, aku masih mengingat sekali ketika kau berada di titik terlemah dan menginginkan sebuah kepulangan, saat itu kamu mengatakan "enak kalo diatas awan tuh, gue bisa ongkang-angking kaki, nanti kalo gua liat lo gua kasih sejumput awan deh lul". tetapi aku mengelak dengan menjawab "gak mau, curang namanya kalo lu bisa liat gua, sedangkan gua nggak bisa liat elu". yang berakhir aku menangis pukul 12 malam karena perkataan mu itu? hingga pada akhirnya aku dan kamu meminta agar tidak saling meninggalkan
tuan, kamu juga pernah berkata "lo harus bahagia ya lul"
sebenarnya bahagia seperti apa yang kau maksud? apakah seperti ketika kamu menjadikan aku orang pertama yang menerima kabar ketika kamu berhasil juara ketika bertanding?, atau bahagia ketika kamu menjadikan ku kriteria pasangan mu?, atau bahkan bahagia ketika kamu mengatakan "ibu udah restuin gue sama dia"
tuan, kamu juga pernah meminta agar aku tetap disini. dan ya, aku tidak pernah mengingkari itu, tapi sepertinya kamu tidak mengingat ucapan mu itu. tidak apa, aku tidak marah
untuk segala hal tentangmu aku ucapkan maaf dan terimakasih. dan jika dahulu aku menyukai bulan, maka sekarang aku lebih menyukai matahari tenggelam.

tuan, semoga kamu (tidak) menemukan untaian kata ini.

--

--

archivefornaa
0 Followers

♡˗ˏ✎*ೃ˚ : coretan kecil na : :;